Seraphim dari Sarov |
Janasuci
Seraphim
Janasuci
Bapak Seraphim bernama asli Prokhor Moshnin lahir di Kursk tahun 1754, namun
sumber lain mengatakan beliau lahir tahun 1759. Ayahnya bernama Isidore dan
Ibunya bernama Agathia, keluarga beliau hidup dari berdagang. Pada tahun 1777
saat berusia 19 tahun beliau masuk biara Sarov. Pada tahun 1786 beliau
ditahbiskan menjadi biarawan dan diberi nama Seraphim, sesuai dengan nama Uskup
yang mentahbiskannya yaitu Uskup Seraphim dari Phanarion dan Neochorion.
Setahun setelahnya beliau diangkat menjadi Diakon dalam biara tersebut. Pada
tahun 1793 beliau diangkat menjadi Imam atas biara Serafimo-Diveevsky di Sarov.
Santo Seraphim adalah seorang Staretz besar abad 19.
Pada
umur sembilan tahun beliau sakit keras dan tidak ada harapan untuk sembuh.
Beliau yang selalu menyimpan ikon Kurskaya Korennaya pada suatu ketika beliau
mendapat penglihatan akan Bunda Theotokos Maria. Saat itu sembuhlah beliau dari
sakitnya yang hampir saja merenggut nyawanya. Tiga tahun kemudian pada tahun
1780 beliau lagi-lagi terserang penyakit parah. Selama tiga tahun beliau
berjuang bertahan dari penyakitnya yang makin parah. Sampai suatu ketika beliau
mendapat penglihatan bertemu dengan Bunda Theotokos Maria bersama dengan Rasul
Petrus dan Yohanes. Setelah kejadian tersebut sembuhlah beliau dari penyakitnya
yang hampir juga merenggut nyawanya.
Pada
tahun 1794 yaitu setahun setelah beliau menjabat sebagai Imam biara
Serafimo-Diveevsky, beliau mengundurkan diri dan memilih menjalani hidup
asketik sebagai pertapa di sebuah hutan tak jauh dari biara. Suatu ketika dalam
pertapaan beliau dirampok dan dianiaya serta ditinggalkan dalam keadaan
sekarat. Perampok tersebut tidak menemukan apapun selain ikon Kurskaya
Korennaya yang selalu beliau simpan. Dalam keadaan sekarat, kembali beliau
mendapat penglihatan. Dalam penglihatan datanglah Bunda Theotokos Maria bersama
dengan Rasul Petrus dan Yohanes seraya menunjuknya. Lagi-lagi beliau berhasil
selamat, dan dalam luka beliau yang belum sembuh setiap hari beliau tetap
menjalankan hidup asketisnya sebagai pertapa.
Tahun
1810 beliau memutuskan untuk kembali ke biara dan melanjutkan hidup asketisnya
sebagai pertapa di biara. Pada tahun 1825 beliau kembali mendapat penglihatan,
Bunda Theotokos menghampirinya dan memberitahukan "akan lebih menyenangkan
hati Allah apabila beliau mengakhiri hidup asketisnya" hal ini dimaksudkan
agar beliau berhenti sebagai pertapa dan mau melayani orang-orang yang butuh pertolongan
yang Tuhan kirim kepada beliau untuk ditolong atau dilayani. Di sinilah awal
perjalanan beliau sebagai pelaku mujizat yang banyak menolong orang-orang yang
membutuhkan pada saat itu.
Santo
Seraphim melakukan banyak mujizat terutama menyembuhkan orang-orang sakit
selama sisa hidupnya sampai tahun 1833. Dengan Karunia Ilahi beliau
menyembuhkan penyakit baik fisik maupun psikis, meluruhkan hati yang keras
kepala, membuat banyak orang bertobat, memberitahukan rahasia apa yang akan
terjadi, juga mengetahui isi hati seseorang. Banyak orang berdatangan dari
seluruh penjuru Rusia untuk menemui beliau. Menurut tradisi beliau selalu
memberi salam orang-orang yang menemuinya dengan kata-kata "Kristus tlah
bangkit", yang mana salam ini dipakai sampai sekarang di seluruh Rusia.
Melalui beliau Iman Orthodox jadi dikenal di seluruh tanah Slavia.
Suatu
ketika beliau mendapat penglihatan ke-12 kali dalam hidupnya, yang mana adalah
penglihatan yang terakhir. Dalam penglihatannya Bunda Theotokos didampingi 12
perawan martir dan para biarawan kudus dan bersama Yohanes Pembabtis serta
Rasul Yohanes menghampiri beliau dan menyampaikan berita bahwa tidak lama lagi
beliau akan beristirahat dalam damai. Sejak saat itu tubuh beliau makin hari
makin melemah.
Tahun
1833 sambil menyanyikan Hymne Paskah Santo Seraphim tertidur dalam damai. Pada
malam itu Philaret Abbot (Danilevsky) menyaksikan jiwa beliau naik ke sorga
dalam cahaya. Segera setelah berita kematian beliau menyebar, seluruh Rusia pun
berduka, dan setiap orang-orang yang pernah beliau tolong semasa hidupnya
memberikan penghormatan yang sedalam-dalamnya, bahkan aksi penghormatan
terhadap beliau meluas melewati batas-batas tanah Slavia sampai kepada
bangsa-bangsa diluar Kerajaan Rusia.
Diperingati setiap tanggal 2 Januari Kalender Julian